4 Komponen Resistor Variabel dalam Rangkaian Elektronika

Resistor variable adalah resistor yang nilai hambatanya bisa diubah sesuai kebutuhan
macam-macam resistor variable
Macam-macam resistor variable - taken from Google image

Hai sobat elektronika, kita lanjut pembelajaran dari postingan kemarin ya.
Setelah pembahasan tentang komponen elektronika dan pembacaan gelang warna pada resistor tetap. Sekarang saatnya kita membahas macam-macam resistor yang biasa digunakan dalam rangkaian elektroika. 

Dibawah ini ada beberapa contoh komponen resistor variabel yang sering dijumpai pada perangkat elektronik. Kita bahas satu persatu:

  • Potensiometer

Potensiometer adalah resistor variabel yang penggunaanya sangat luas pada rangkaian elektronika. Potensiometer sering kita jumpai pada peralatan sound sistem sebagai pengatur nada, volume, efek, dan lain-lain. Selain itu potensio meter juga biasa dipakai pada rangkaian power supply untuk mengatur besar kecilnya tegangan atau arus pada output.

Pada perangkat lain potensiometer dapat digunakan sebagai pengatur kuat lemahnya sinyal, tranducer, dimmer lampu, dan masih banyak lagi. Ada dua type potensiometer, yaitu potensio putar (rotary) dan potensio geser (slide).

Prinsip dasar potensio meter adalah menciptakan tegangan revensi (pembanding) berdasarkan besar kecilnya hambatan antara pin 1 dan pin 3, lalu tegangan hasil perbandingan tersebut akan diteruskan ke komponen lain melalui pin 2. 

  • Termistor

Termistor adalah salah satu komponen resistor variabel yang peka terhadap suhu. Termistor biasa dipakai pada perangkat pengatur suhu ruangan, sensor alarm kebakaran, sensor kecepatan fan, dan perangkat lain yang berhubungan dengan suhu.

Ada dua macam termistor, yaitu:

NTC (Negative Temperature Coeficient), merupakan termistor yang mempunyai koefisien negatif. Maksudnya, resistansi NTC akan semakin kecil ketika suhu semakin panas. Dengan karakteristik seperti ini, NTC berfungsi sebagai pembatas lonjakan arus listrik untuk menghindari kerusakan komponen secara bertahap dan untuk mencegah sekring/circuit breaker putus atau trip.

Prinsip kerjanya, pada saat awal menghidupkan rangkaian resistansi termistor yang tinggi akan menahan aliran arus yang besar, dan ketika dalam beberapa detik arus terus mengalir, termistor NTC akan memanas, sehingga resistansinya menurun dan memungkinkan arus normal mengalir ke rangkaian.

PTC (Positive Temperature Coeficient), adalah kebalikan dari NTC, semakin panas suhu maka hambatan PTC akan semakin tinggi sebanding dengan kenaikan suhunya. PTC biasa digunakan pada rangkaian pemutus arus.

Prinsip kerjanya hampir sama dengan NTC, namun PTC akan membolehkan aliran arus mengalir ke rangkaian, dan ketika ada arus berlebih yang mengalir melalui termistor, maka termistor PTC akan memanas, dan memanasnya suhu atau meningkatnya suhu ini akan meningkatkan resistansi dari termistor PTC, sehingga aliran arus akan terhambat atau terputus.

Trimpot

Trimpot memiliki fungsi yang sama seperti potensiometer, namun penggunaanya yang berbeda. Trimpot biasanya dipasang langsung/melekat pada pcb dan digunakan untuk pengkalibrasian suatu fungsi tertentu. Misal pada rangkaian oscilator, trimpot biasanya di set pada nilai tertentu dan tidak diubah-ubah untuk mendapatkan frequensi yang diinginkan. 

Selain itu trimpot juga banyak digunakan pada perangkat televisi untuk tuning dan kalibrasi warna, kecerahan, maupun kontras. Trimpot tidak mempunyai knock pemutar sendiri, sehingga untuk merubah nilainya diperlukan alat khusus yaitu obeng Trimer.

LDR (Light Dependent Resistor)

LDR merupakan variabel resistor yang peka terhadap cahaya. Penggunaan LDR biasanya pada perangkat otomatis yang memanfaatkan cahaya sebagai parameternya. Karakteristik resistor LDR ini adalah jika terkena cahaya terang (intensitas tinggi) maka nilai hambatannya akan semakin kecil sehingga LDR akan menjadi konduktor. Namun, saat cahaya meredup (intensitasnya semakin rendah) hingga tak ada cahaya sedikitpun, maka nilai hambatan LDR akan semakin tinggi sehinggga LDR menjadi isolator.

Ok Gaes.. Mungkin sampai disini dulu pembahasan kita tentang macam-macam resistor yang biasa digunakan dalam rangkaian elektroika, walaupun sebenarnya masih ada banyak lagi sih yang belum sempat saya tuliskan disini, seperti penggunaan resistor tetap, resistor SMD, dan resistor kotak. Semoga bermanfaat dan Terimakasih... :D