Cara memilih Crossover Yang Baik Untuk Sound System

Apakah Crossover itu??
Crossover adalah alat yang digunakan untuk memisahkan sinyal suara berdasarkan range frequency pada output Amplifier menuju speaker. Tujuannya adalah membuat suara yang dihasilkan dapat terdefinisi dengan jelas dan juga mengamankan speaker dari kerusakan akibat tidak sesuainya respon frequency yang diberikan.

Berikut adalah pembagian frequensi kerja Crossover secara umum:
- Freq tinggi akan dimasukan ke speaker Twitter (antara 3 KHz - 20 KHz)
- Freq menengah akan dimasukan ke speaker Mid-Range (antara 700 Hz - 3KHz)
- Freq redah dimasukan ke speaker Woofer (antara 20 Hz - 700 Hz)

Jenis-jenis Crossover
Ada 2 Jenis Crossover yang biasa digunakan pada peralatan sound system yaitu :
Crossover pasif biasanya built-in dalam satu box speaker untuk membagi nada suara tinggi, sedang, dan rendah ke masing-masing komponen speaker. Rangkaianya hanya menggunakan komponen pasif berupa R, L, & C untuk membagi frequensi. Rangkaian ini tidak membutuhkan catu daya dari luar.
Berikut adalah skema dari Crossover (pasif) yang biasanya buil-in didalam box speaker.
skema-crossover-pasif
Skema crossover pasif dalam box speaker - taken from google image
Crossover aktif membagi sinyal audio sebelum dikuatkan dengan amplifier, sehingga setiap speaker memiliki amplifier sendiri untuk penguatannya. Komponen yang digunakan terdiri dari IC OP-Amp sebagai penguatnya dan komponent pasif R, L & C sebagai penentu pembagian frequensi. Rangkaian ini memerlukan catu daya sendiri agar dapat beroprasi.

Jika dilihat dari kemampuanya untuk memisahkan frequency audio, Crossover memiliki kemampuan yang berbeda-beda, mulai dari crossover 3 ways, yang artinya mampu memisahkan 3 Band Frekuensi audio ( High, Mid, Low ) hingga Crossover 4 ways, yang mampu memisahkan 4 Band Frequency audio (High, Mid-High, Mid-Low, Low).

Perkembangan lebih lanjut dari Crossover adalah LMS (Loudspeaker Management System). Alat ini memiliki kemampuan yang lebih baik dari pada Crossover pada umumnya, yaitu dapat memisahkan hingga 6 ways. Contoh yang dapat diperhatikan secara langsung adalah Sound system pada Home Teater.

Suara pada Home Teater dibuat se-nyata mungkin dan seakan-akan penonton berada di dalamnya. Maka tak heran jika Home Teater memiliki banyak speaker dari berbagai ukuran yang di tempatkan di berbagai arah atau sudut ruangan. Maksud dari penataan ini adalah untuk menciptakan efek suara 3D.

Kelebihan & kekurangan Crossover pasif/aktif
+Kelebihan Crossover pasif+
Crossover pasive lebih murah dan lebih mudah digunakan. Karena pemasanganya dapat dipasang di dalam Box Speaker dan tanpa adanya catu daya. Selain itu lebih evisien digunakan untuk sekala ruangan yang relative kecil.

-Kekurangan Crossover pasif-
Jika digunakan di ruangan terbuka daya power Ampli seakan dipaksa karena dengan daya yang besar outputnya sebagian besar akan terserap oleh Crossover dan tidak maksimal diteruskan ke Loudspeaker. Hal ini di karenakan Crossover pasif hanya berupa rangkaian R, L, & C, dimana semuanya merupakan penghambat arus.

+Kelebihan Crossover Aktif+
Kemampuan memisahkan suara yang lebih baik dan efisien dalam peggunaan Daya. Karena Crossover aktif memisahkan sinyal audio sebelum di kuatkan oleh Amplifier. Sehingga sinyal yang di kuatkan Amplifier adalah hasil pemisahan oleh Crossover. Jadi, daya yang digunakan tidak ada yang terbuang percuma.

-Kekurangan Crossover Aktif-
Akan tetapi semakin banyak Chanel yang digunakan maka penggunaan Amplifier juga semakin banyak pula. Inilah yang menyebabkan penggunaan Crossover active lebih rumit dan lebih memakan biaya.

Memilih Crossover yang baik
Untuk memilih Crossover yang baik ada beberapa hal yang perlu menjadi pertimbangan, yaitu:

-Seberapa besar sobat ingin menaikan kualitas audio.
Jika sobat hanya ingin menaikan sedikit saja kualitasnya anda hanya perlu menggunakan Crossover pasif. Namun jika ingin menaikan kwalitasnya sehingga betul-betul baik, maka pilihlah Crossover active.

-Keperluan sound system digunakan.
Jika sobat merancang sound system untuk penggunaan dilapangan atau sound system untuk pertunjukan maka gunakanlah crossover active, karena akan menghasilkan kualitas suara yang bagus. Tetapi jika sound system dirancang untuk ruangan yang relative kecil, maka penggunaan crossover pasif sangat disarankan untuk penghematan.

-Selera dan Budget.
Kunci memilihan crossover untuk menaikan kwalitas suara kami kembalikan pada selera dan juga daya beli sobat pada perangkat tersebut. Kami tidak bisa membatasi selera sobat, karena setiap orang berbeda seleranya. Untk daftar harga Crossover bisa anda cek pada alamat ini >> (http://ciptasonicjaya.indonetwork.co.id/group+85087/crossover-pasif-indoor-dan-outdoor.htm)

Kesimpulan
Crossover adalah salah satu perangkat elektronika yang berfungsi untuk memisahkan nada berdasarkan frequensi menuju speaker agar setiap nada suara dapat di-reproduksi dengan baik. Crossover memiliki 2 jenis, yaitu crossover pasif dan aktif.

Crossover pasif berupa komponen R, L, dan C tanpa da catu daya tambahan, sedangkan crossover aktif menggunakan IC Op-Amp dan komponen pasif diatas serta memerlukan catu daya tambahan dari luar rangkaian.

Mungkin sampai disini dahulu jumpa kita dalam pembahasan Cara memilih Crossover yang baik untuk Sound System. Terimakasih sudah mampir sob!!